Kamis, 17 Mei 2012

Karya Ilmiah "Dampak Pacaran Sehat di kalangan Remaja"



“Dampak Pacaran Sehat Saat Diusia Remaja”
Disusun dalam rangka Lomba Bina Kreatifitas Siswa se-Kota Tomohon

Oleh:

Geibs Kojongian




SMA Kristen 2 Binaan Khusus

Kota Tomohon
2011

Halaman Pengesahan
Karya Ilmiah “Dampak Pacaran Sehat Diusia Remaja” dibuat dalam rangka Lomba Bina Kreatifitas Siswa se-Kota Tomohon.

Disahkan pada
April 2012

Oleh:
Peserta


Geibs Kojongian

Mengetahui
Kepala Sekolah


Dra. Martha E. Lantang


     
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena Ia selalu mencurahkan berkat dan anugerah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan karya ilmiah dengan judul “Dampak Pacaran Diusia Remaja”.
Karya ilmiah ini disusun dalam rangka Lomba Bina Kreatifitas Siswa se-Kota Tomohon. Selain itu, untuk mendeskripsikan bagaimana proses pacaran yang terjadi di kalangan remaja dalam masa pubertas mereka.
Karya ilmiah ini saya susun berdasarkan pengamatan saya dan didukung dengan informasi dari berbagai sumber yang aktual, tajam, dan terpercaya. Dalam proses penyusunan karya ini, tentu banyak pengalaman yang saya dapatkan, baik suka maupun duka.
Harapan saya untuk karya ilmiah ini dapat memperluas wawasan kita tentang remaja dan pacaran serta memberikan dasar pengetahuan bagi kita dalam membuat suatu karya ilmiah.
Akhir kata saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan karya ilmiah ini. Tuhan Yesus Memberkati.

Tomohon, April 2012

Penulis




ii
Abstrak
Masa pubertas pada remaja memnyebabkan berkembangnya emosi/perasaan seseorang. Dengan adanya perkembanganm ini, membuat seorang remaja merasa ingin mencoba sesuatu yang berbeda dalam hidupnya.
Untuk menggali informasi ini, metode yang dilakukan penelitian deskriptif dari berbagai sumber yang aktual, tajam, dan terpercaya. Metode eksperimen tidak diterapkan dalam penyelesaian karya ilmiah ini, karena tidak terlalu efektifnya metode tersebut dalam menggali informasi ini.
Menurut penelitian, remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak menjadi dewasa. Dan pacaran adalah proses saling mengenal antara dua insan untuk mencari kecocokan dari perbedaan-perbedaan diantara mereka. Sekarang ini, pacaran remaja sudah melebihi batas kewajaran. Oleh karena itu banyak terjadi hal yang tidak diinginkan. Untuk itu, perlu diterapkan gaya pacaran yang sehat diusia remaja, agar pacaran dapat membawakan dampak yang positif.










iii
Daftar Isi
Halaman
Halaman Pengesahan                          …………………………………        i
KATA PENGANTAR                       …………………………………        ii
Abstrak                                               …………………………………        iii
Daftar Isi                                             …………………………………        iv
BAB I PENDAHULUAN                 :
            1.1 Latar Belakang                  ……………………………………    1
            1.2 Rumusan Masalah             ……………………………………    1
            1.3 Ruang Lingkup                 ……………………………………    1
            1.4 Tujuan Penelitian              ……………………………………    2
            1.5 Hipotesis                           ……………………………………    2
BAB II LANDASAN TEORITIS     ……………………………………    3
BAB III METODE PENELITIAN   :
            3.1 Metode Penelitian             ……………………………………    4
            3.2 Teknik Penelitian              ……………………………………    4
BAB IV PEMBAHASAN                 :
            4.1 Pengertian Remaja            ……………………………………    5
            4.2 Pengertian Pacaran            ……………………………………   5
            4.3 Hubungan Remaja
                  dengan Pacaran                 ……………………………………    6
            4.4 Gaya Pacaran Remaja
      Zaman Sekarang               …………………………………...     6

            4.5 Cara Pacaran Sehat
                  Diusia Remaja                   ……………………………………    7

            4.6 Dampak Pacaran Sehat
                  Diusia Remaja                   ……………………………………    10
BAB V PENUTUP                            :
            5.1 Kesimpulan                       ……………………………………    11
            5.2 Saran                                 ……………………………………    11
DAFTAR PUSTAKA



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang.
Masa pubertas yang terjadi pada remaja mendorong adanya perubahan pada remaja termasuk pada emosi/perasaan. Emosi/perasaan seseorang akan berkembang saat mereka beranjak remaja. Saat kanak-kanak mereka dengan leluasanya bermain dengan lawan jenis mereka. Namun, ketika masa remaja, mereka akan merasa malu, karena adanya perkembangan emosional. Perkembangan emosional itu berujung pada perasaan jatuh cinta. Perasaan itu yang membuat remaja menjalin proses pacaran.
Proses pacaran ini memberikan pasti memberikan dampak, baik dampak positif maupun negatif bagi remaja dalam menjalani kehidupannya. Namun, dampak yang nanti akan dirasakan bergantung dari sikap para remaja dalam menjalani proses tersebut.
Dengan dilakukannya penelitian tentang dampak pacaran sehat saat usia remaja, diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada kita tentang bagaimana remaja menjalani proses pacaran dalam kehidupannya.

1.2  Rumusan Masalah.
-          Apa yang dimaksud dengan remaja?
-          Apa yang dimaksud dengan pacaran?
-          Apa hubungan remaja dengan pacaran?
-          Bagaimana pacaran remaja zaman sekarang?
-          Bagaimana pacaran yang sehat di kalangan remaja?
-          Apa dampak dari pacaran sehat diusia remaja?

1.3  Ruang Lingkup.
-          Pengertian remaja.
-          Pengertian pacaran.
-          Hubungan remaja dengan pacaran.
-          Gaya pacaran remaja zaman sekarang.
-          Pacaran yang sehat diusia remaja.
-          Dampak pacaran sehat diusia remaja.

1.4  Tujuan.
Penelitian ini dilakukan untuk:
-          Mendeskripsikan pengertian remaja
-          Mendeskripsikan pengertian pacaran
-          Mengetahui hubungan remaja dengan pacaran
-          Mengetahui gaya pacaran remaja zaman sekarang
-          Mendeskripsikan pacaran yang sehat diusia remaja
-          Mengetahui dampak pacaran sehat diusia remaja
-          Untuk mengikuti Lomba Bina Kreatifitas Siswa se-Kota Tomohon

1.5  Hipotesis.
Adanya dampak yang ditimbulkan oleh pacaran sehat diusia remaja.

BAB II
LANDASAN TEORITIS
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Pasa masa ini sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua.
 Menurut  Santrock (2003: 26) bahwa adolescene diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional. Usia remaja merupakan usia dimana seorang remaja memiliki rasa ingin tau dan rasa ingin mencoba sesuatu yang baru dalam hidupnya.
Remaja memiliki emosi yang masih labil. Oleh karena itu, saya setuju dengan pendapat-pendapat diatas yang menyatakan bahwa remaja berasal dari kata adolensence yang berarti tumbuh menjadi dewasa; sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional.


BAB III
METODE PENELITIAN
1.1  Metode
Metode yang digunakan dalam membuat karya ilmiah ini yaitu metode penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif yaitu dengan mencari informasi dari sumber-sumber yang aktual, tajam, dan terpercaya tanpa melakukan eksperimen atau percobaan.

3.2 Teknik
Dalam menyelesaikan karya ilmiah ini, saya tidak menggunakan teknik wawancara, observasi, dan teknik-teknik lainnya.



BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pengertian Remaja.
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Pasa masa ini sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua.
 Menurut  Santrock (2003: 26) bahwa adolescene diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional. Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun = masa remaja awal, 15 – 18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun = masa remaja akhir. Usia remaja merupakan usia dimana seorang remaja memiliki rasa ingin tau dan rasa ingin mencoba sesuatu yang baru dalam hidupnya, seperti pacaran.

4.2 Pengertian Pacaran.
Pacaran berasal dari katan dasar pacar yang berarti pacar adalah kekasih atau teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan berdasarkan cinta-kasih. Sehingga pacaran adalah proses perkenalan antara dua insan manusia yang biasanya berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan berkeluarga yang dikenal dengan pernikahan.
Pada kenyataannya, penerapan proses tersebut masih sangat jauh dari tujuan yang sebenarnya. Manusia yang belum cukup umur dan masih jauh dari kesiapan memenuhi persyaratan menuju pernikahan telah dengan nyata membiasakan tradisi yang semestinya tidak mereka lakukan.

4.3 Hubungan Remaja dengan Pacaran.
Pada remaja, seseorang mengalami satu proses pendewasaan yang biasa dikenal dengan masa pubertas. Bila dilihat dari sudut pandang biologis, pubertas diawali dengan adanya tanda-tanda kelamin sekunder yang akan membedakan remaja putra dan remaja putri, yaitu :
-          Tumbuh rambut dibeberapa tempat
-          Pada anak putra tumbuh jakun, sedangkan putri tumbuh buah dada
-          Suara pada anak putra merendah, sedangkan anak putri meninggi
-          Pada anak putra bahu, dada bidang, sedangkan putri adalah pinggul
-          Otot pada anak putra kelihatan besar
-          Mulai berfungsi kelenjar keringat
Selain tanda kelamin sekunder terdapat pula tanda kelamin tersier yaitu remaja putri cenderung feminin dan remaja putra cenderung jantan. Dari tanda-tanda inilah yang menyebabkan seorang remaja tertarik dengan lawan sejenisnya. Pada masa pra pubertas relasi bersifat homoseksual yang kemudian pada masa pubertas relasi bersifat heteroseksual. Pada masa heteroseksual seorang remaja ingin mengenal lawan jenisnya melalui pacaran.
4.4 Gaya Pacaran Remaja Zaman Sekarang.
Gaya pacaran anak usia 12-21 tahun (remaja) sebenarnya berbeda dengan gaya pacaran orang dewasa. Gaya pacaran anak remaja tidaklah seserius orang dewasa yang orientasi pacarannya untuk mencari pasangan hidup. Namun, sekarang ini, gaya pacaran remaja zaman sekarang juga sudah terbilang sangat bebas. Seolah-olah mereka mencontohi gaya pacaran orang dewasa yang terlalu serius dan yang parah mereka meniru pacaran orang luar yang tak mengenal etika.
Ada beberapa pemahaman salah tentang pacaran anak muda jaman sekarang, yaitu:
-          Tidak punya pacar, berarti kuno.
-          Belum dinamakan pacaran kalau belum pernah berciuman "mesra".
-          Seorang wanita tidak benar-benar cinta kalau tidak mau diajak "ML" oleh pria.
Pemahaman ini sudah tidah tabuh lagi dalam remaja zaman sekarang saat menjalin hubungan special dengan pasangannya. Oleh karena itu, sekarang ini banyak hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, contohnya kekerasan dikalangan remaja.
Oleh karena itu, untuk menghindari itu semua, sebelum pacaran kita harus berkomitmen dan berjanji pada diri sendiri bahwa pacaran itu bukan hanya untuk main-main atau mengikuti tren, tapi karena memang kita ingin menjadi lebih dewasa dan untuk mengenal bagaimana lawan jenis kita itu. Selain itu, cara yang paling efektif yaitu dengan berpacaran sehat.

4.5 Cara Pacaran Sehat Diusia Remaja.
Pacaran sehat adalah pacaran yang memperhatikan batasan-batasan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan dalam berpacaran menurut norma umum di masyarakat.
Pada saat ini, kekerasan pada masa pacaran merupakan masalah yang sering ditemui dan cukup kompleks. Namun demikian, kita harus tetap berusaha untuk mengantisipasi munculnya kekerasan dalam masa pacaran ini.  Salah satu cara yang mungkin bisa dilakukan, terutama oleh remaja adalah dengan melakukan pacaran yang ”sehat”. Pacaran yang memenuhi kriteria ”sehat”, baik sehat fisik, sehat psikis, sehat sosial, maupun sehat seksual .
v  Sehat fisik. Pacaran dikatakan sehat secara fisik jika dalam aktivitas berpacaran tersebut tidak ditemui adanya kekerasan secara fisik
Itu berarti bahwa walaupun remaja putra secara fisik memang lebih kuat dari remaja putri, bukan berarti remaja putra dapat seenaknya menindas ataupun memanipulasi remaja putri secara fisik.
v  Sehat psikis. Pacaran dikatakan sehat secara psikis, jika sepasang individu yang menjalaninya mampu saling berempati serta mengungkapkan dan mengendalikan emosinya dengan baik, saling percaya, saling menghargai, dan saling menghormati. Dengan demikian, hubungan di antara keduanya menjadi lebih nyaman, saling pengertian, dan juga ada keterbukaan.
v  Sehat sosial. Pacaran dikatakan sehat secara sosial jika aktivitas berpacaran tersebut tidak bersifat saling mengikat atau mengisolasi pasangan. Artinya, walaupun remaja putra dan putri terikat dalam komitmen pacaran, namun hubungan sosial masing-masing mereka dengan individu lain tetap harus dijaga dan sebaiknya remaja putra atau putri tidak hanya terfokus pada pacar atau pasangannya saja.
v  Sehat seksual. Kemudian, pacaran juga harus sehat secara seksual. Secara biologis, kaum remaja mengalami perkembangan dan kematangan seks. Tanpa disadari, pacaran juga mempengaruhi kehidupan seksual seseorang. Kedekatan secara fisik dapat mendorong keinginan untuk melakukan kontak fisik yang lebih jauh. Jika hal itu diteruskan dan tidak terkontrol, maka dapat menimbulkan hal-hal yang sangat berisiko. Karena adanya resiko yang harus ditanggung akibat tindak seksual yang mereka lakukan, maka aktivitas percaran yang mereka lakukan tidak lagi disebut sebagai pacaran yang ”sehat”.
Banyak tips pacaran sehat yang dapat diterapkan para remaja masa kini, diantaranya:
-          Kasih sayang, setia.
-          Lakukan kegiatan-kegiatan positif bersama seperti belajar.
-          Jangan melakukan tindakan kekerasan.
-          Sering bargaul dengan teman-teman.
-          Pilah dan pilihlah teman-teman pergaulanmu dengan tepat agar tidak terjerumus kedalam permasalahan seks.
-          Di usia muda pastikan bahwa orientasi cinta anda adalah sebatas sosialisasi dan perkenalan bukan orientasi untuk melakukan aktifitas seksual yang dini.
-          Jangan berpacaran terlalu dalam, sebelum memastikan tujuan dan partner hidup yang pasti nantinya.
-          Berkomunikasilah selalu dengan orang-orang terdekatmu agar ada pendamping di saat mendapatkan permasalahan, termasuk yang utama adalah selalu bina komunikasi dengan orang tua.
-          Selalu ingat bahaya dari pergaulan seksual yang salah dan berupaya untuk selalu mencegahnya.
-          Terapkan pacaran yang selalu dilandasi proses cinta dimana dimensi fisik, psikis dan sosialmu selalu dalam keadaan baik dan sehat.
-          Jangan menghabiskan waktu seharian berdua saja apalagi di tempat-tempat sepi.
-          “Say No to Free Sex”. Dengan hindari buku-buku, majalah, gambar-gambar, video yang isinya seputar seks. Karena sekali dan sekilas saja kita melihat gambar, video atau cerita seks tershebut bakal ‘terekam tak pernah mati’ di pikiran dan akan timbul keinginan untuk mengulangi ataupun mempraktekkannya.
-          Pengendalian diri untuk tidak berbuat diluar batas ketika sedang kontak fisik dengan pasangan.
4.6 Dampak Pacaran Sehat Diusia Remaja.
Pacaran sebenarnya merupakan waktu bagi sepasang individu untuk saling mengenal satu dengan yang lain. Pacaran pastinya memiliki efek dan bias terhadap kehidupan masing-masing, baik secara positif ataupun negatif tergantung bagaimana cara menjalaninya.
Pacaran sehat merupakan gaya pacaran yang mengikuti nilai dan norma yang berkembang dimasyarakat. Ketika kita menjalani proses pacaran dengan sehat, tentu akan membawa dampak yang positif bagi kehidupan kita sebagai remaja. dampak yang akan kita rasakan seperti:
-          Perkembangan terhadap emosi remaja. Emosi remaja yang awalnya labil akan terus ditempa saat dia menjalani proses pacaran, sehingga lama-kelamaan seiring bertambahnya umur seorang remaja, maka remaja tersebut akan semakin bersikap dewasa.
-          Mempunyai banyak teman. Ketika seorang remaja berpacaran, dia akan mengalami proses pergaulan dengan teman-teman sebaya. Dengan memiliki banyak teman, itu akan membantu seorang remaja dalam masa perkembangannya menjadi dewasa.
-          Menjadi bertanggung jawab. Dalam hubungan berpacaran pastilah ada perbedaan yang dapat menimbulkan masalah diantara kedua remaja yang berpacaran. Maka mereka akan berusaha menyelesaikan masalah tersebut karena merasa bertanggung jawab atas hubungan yang sedang mereka bina.
-          Meningkatkan prestasi. Remaja yang berpacaran akan meresa malu apabila pasangannya mengetahui nilai-nilainya yang hancur. Maka, hal itu dapat mendorong remaja tersebut untuk belajar agar dapat meningkatkan prestasinya. Selain itu, remeja yang pasangannya rajin belajar dapat membantu remaja tersebut untuk bisa rajin belajar.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan.
Remaja merupakan masa peralihan dari kanak-kanak menjadi dewasa. Di masa remaja, seseorang mengalami masa puber yang menumbuhkan rasa ingin tahu yang besar. Seseorang juga ingin mencoba segala sesuatu yang baru seperti pacaran. Pacaran adalah proses saling mengenal antara dua insan. (wanita dan pria).
Sekarang ini banyak berkembang gaya pacaran remaja yang berlebihan. Sering terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, perlu dikembangkan gaya pacaran sehat diusia remaja, sehingga dampak negatif dari berpacaran dapat diminimalisasi dan memperbesar dampak positif dari berpacaran.

5.2 Saran.
Saran untuk semua remaja yang berpacaran yaitu:
-          Berpacaran dengan cara yang sehat.
-          Buanglah pemahaman-pemahan yang salah dalam berpacaran.
-          Jadikanlah pacaran sebagai sarana menuju kedewasaan, bukan untuk mengikuti tren,dll.


DAFTAR PUSTAKA

cetrook.wordpress.com/2009/07/09/apa-itu-remaja/
belajarpsikologi.com › Psikologi Remaja
memeichan.blogspot.com/2010/02/apa-itu-remaja.html
urehtm.blogspot.com/2008/08/apakah-remaja-itu.html
lifestyle.kompasiana.com/urban/2010/12/29/apa-itu-pacaran/
forum.detik.com
id.wikipedia.org/wiki/Pacaran


















     
     






       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar