Kamis, 17 Mei 2012

karangan ilmiah


                   
“Upaya Pengembangan Hutan Pinus dan  Tempat Pemandian Air Panas di Desa Lahendong”

Karya ilmiah ini dibuat dalam rangka Lomba Bina Kreatifitas Siswa se-Kota Tomohon.

Oleh:

Geibs Kojongian


SMA Kristen 2 Binaan Khusus

Kota Tomohon
2011





Halaman Pengesahan
Karya Ilmiah “Upaya Pengembangan Hutan Pinus dan Tempat Pemandian Air Panas di Desa Lahendong” dibuat dalam rangka Lomba Bina Kreatifitas Siswa se-Kota Tomohon.
Disahkan pada tanggal
April 2012
Oleh:
Peserta


Geibs Kojongian

Mengetahui
Kepala Sekolah

Dra. Martha E. Lantang



     

i
KATA PENGANTAR
            Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena Ia selalu mencurahkan berkat dan anugerah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan karya ilmiah dengan judul “Upaya Pemgembangan Hutan Pinus dan Tempat Pemandian Air Panas di Desa Lahendong”.
            Karya ilmiah ini dibuat dalam rangka Lomba Bina Kreatifitas Siswa se-Kota Tomohon. Selain itu, untuk mendeskripsikan upaya pengembangan salah satu kawasan pariwisata di Kota Tomohon yaitu Hutan Pinus dan Tempat Pemandian Air Panas di Desa Lahendong.
            Sebagai manusia, saya pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu, dalam pembuatan karya ilmiah ini, banyak pengalaman yang saya dapatkan, baik suka maupun duka.          
Harapan saya untuk karya ilmiah ini dapat memperluas wawasan kita tentang ekowisata di Kota Tomohon dan memberikan dasar pengetahuan bagi kita dalam membuat suatu karya ilmiah.
            Akhir kata saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan karya ilmiah ini. Tuhan Yesus Memberkati.


Tomohon, November 2011

Penulis



ii

Abstrak
            Pariwisata adalah hal yang menjanjikan di Kota Tomohon ini. Tomohon mulai dikenal dunia internasional kerena potensi sumber-sumber alam yang dimiliki, seperti Hutan Pinus dan Tempat Pemandian Air Panas yang terletak di desa Lahendong. Hal itu menjadi alasan saya untuk melakukan penelitian terhadap Hutan Pinus dan Tempat Pemandian Air Panas.
            Metode yang digunakan yaitu penelitian deskriptif. Penelitian dilakukan dengan cara mencari infromasi dari sumber-sumber yang aktual, tajam dan terpercaya, seperti internet. Selain itu, untuk mendukung penelitian, saya menggunakan beberapa teknik, seperti wawancara dan observasi.
            Hutan Pinus dan Tempat Pemandian Air panas merupakan kawasan yang bisa memberikan nuansa berbeda kepada setiap pengunjung. Pohon-pohon pinus yang tumbuh tegak membuat kawasan ini lebih istimewa. Ditambah dengan sumber mata air panas yang mengelilingi hutan pinus itu, dan dapat menyembuhkan berbagai penyakit kulit.
           








iii
Daftar Isi
Halaman
Halaman Pengesahan                          …………………………………        i
KATA PENGANTAR                       …………………………………        ii
Abstrak                                               …………………………………        iii
Daftar Isi                                             …………………………………        iv
BAB I PENDAHULUAN                 :
            1.1 Latar Belakang                  ……………………………………    1
            1.2 Rumusan Masalah             ……………………………………    1
            1.3 Ruang Lingkup                 ……………………………………    1
            1.4 Tujuan Penelitian              ……………………………………    2
            1.5 Hipotesis                           ……………………………………    2
BAB II LANDASAN TEORITIS     ……………………………………    3
BAB III METODE PENELITIAN   :
            3.1 Metode Penelitian             ……………………………………    4
            3.2 Teknik Penelitian              ……………………………………    4
BAB IV PEMBAHASAN                 :
            4.1 Pengertian Ekowisata       ……………………………………    5
            4.2 Keadaan Hutan Pinus       ……………………………………    5
            4.3 Keadaan Tempat
                  Pemandian Air Panas        ……………………………………    6

iv
            4.4 Keadaan Masyarakat
                  Lahendong                                    ……………………………………    6
            4.5 Upaya Pengembangan
                  Hutan Pinus dan Tempat
                  Pemandian Air Panas        ……………………………………    7
            4.6 Dampak Upaya Pengembangan
                  Hutan Pinus dan Tempat
                  Pemandian Air Panas Bagi
                  Masyarakat Lahendong    ……………………………………    8
BAB V PENUTUP                            :
            5.1 Kesimpulan                       ……………………………………    9
            5.2 Saran                                 ……………………………………    9
DAFTAR PUSTAKA











v

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Peluang usaha dalam bidang pariwisata sudah pasti menjadi hal yang menjanjikan di kota ini. Tomohon mulai diakui dunia pariwisata nasional dan internasional dengan dibukanya arus pariwisata.
Hutan Pinus dan Tempat Pemandian Air Panas merupakan salah satu tempat yang terletak di Kota Tomohon, dan pantas untuk dikembangkan. Karena Hutan Pinus dan Tempat Pemandian Air Panas memiliki ciri khas tersendiri. Oleh karena itu, saya membahas topik usaha pengembangan kawasan pariwisata di Kota Tomohon ini lebih khususnya pada Hutan Pinus dan Tempat Pemandian Air Panas di desa Lahendong.
Dengan dilakukannya penelitian tentang Hutan Pinus dan Tempat Pemandian Air Panas, diharapkan dapat memperluas pengetahuan kita tentang ekowisata. Dan dapat diterapkan di setiap sekolah sebagai salah satu mata pelajaran, sehingga meningkatkan pengembangan kawasan-kawasan ekowisata di kota ini.

1.2  Rumusan Masalah
-          Apa yang di maksud dengan ekowisata?
-          Bagaimana keadaan Hutan Pinus?
-          Bagaimana keadaan Tempat Pemandian Air Panas?
-          Bagaimana kehidupan masyarakat desa Lahendong?
-          Apa upaya pengembangan Hutan Pinus dan Tempat Pemandian Air Panas?
-          Apa dampak dari upaya pengembangan Hutan Pinus dan Tempat Pemandian Air Panas bagi masyarakat Lahendong?

1.3  Ruang Lingkup
-          Pengertian ekowisata

1

-          Keadaan Hutan Pinus
-          Keadaan Tempat Pemandian Air Panas
-          Kehidupan masyarakat desa Lahendong
-          Upaya pengembangan Hutan Pinus dan Tempat Pemandian Air Panas.
-          Dampak dari upaya pengembangan Hutan Pinus dan Tempat Pemandian Air Panas bagi masyarakat Lahendong.

1.4  Tujuan Penelitian.
Penelitian ini dilakukan untuk:
-          Mendeskripsikan pengertian ekowisata
-          Mendeskripisikan keadaan Hutan Pinus
-          Mendeskripsikan keadaan Tempat Pemandian Air Panas
-          Mengetahui keadaan masyarakat desa Lahendong
-          Medeskripsikan upaya pengembangan Hutan Pinus dan Pemandian Air Panas bagi masyarakat Lahendong.
-          Untuk mengetahui dampak upaya pengembangan Hutan Pinus dan Tempat Pemandian Air Panas bagi masyarakat Lahendong.
-          Dalam rangka mengikuti Lomba Bina Kreatifitas Siswa se-Kota Tomohon.

1.5  Hipotesis
Adanya upaya pengembangan Hutan Pinus dan Tempat Pemandian Air Panas yang dilakukan oleh berbagai pihak






2
BAB II
LANDASAN TEORITIS
            Hector Ceballos Lascurain menyatakan bahwa ekowisata merupakan upaya untuk memaksimalkan dan sekaligus melestarikan pontensi sumber-sumber alam dan budaya untuk dijadikan sebagai sumber pendapatan yang berkesinambungan. Definisi ini telah diterima oleh para pelaku ekowisata, dimana mereka melakukan pelestarian potensi sumber-sumber alam dan budaya.
The International Ecotourism Society (TIES) mengemukakan bahwa ekowisata merupakan perjalanan wisata yang berbasiskan alam yang mana dalam kegiatannya sangat tergantung kepada alam, sehingga lingkungan, ekosistem, dan kearifan-kearifan lokal yang ada di dalamnya harus dilestarikan keberadaanya.
            Di Kota Tomohon sumber-sumber alam dan budaya mulai dilestarikan untuk dijadikan sumber pendapatan. Oleh karena itu, saya setuju dengan pendapat Hector Caballos Lascusain, yang menyatakan bahwa ekowisata merupakan upaya untuk memaksimalkan dan sekaligus melestarikan pontensi sumber-sumber alam dan budaya untuk dijadikan sebagai sumber pendapatan yang berkesinambungan. Definisi ini pun sudah diterima oleh para pelaku ekowisata.









3
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode
      Metode yang digunakan dalam membuat karya ilmiah ini yaitu metode penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif yaitu dengan mencari informasi dari sumber-sumber yang 1)aktual, tajam, dan terpercaya tanpa melakukan eksperimen atau percobaan.

3.2 Teknik
      Dalam menyelesaikan karya ilmiah ini, ada beberapa teknik yang saya gunakan yaitu:
      3.2.1 Teknik Wawancara.
                  Dengan mewawancarai para pengurus Hutan Pinus dan Tempat Pemandian Air Panas. Hal ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana keadaan Hutan Pinus dan Tempat Pemandian Air Panas serta untuk menggali informasi lainnya untuk mendukung akuratnya penulisan karya ilmiah ini.
      3.2.2 Observasi.
                  Teknik observasi dilakukan dengan pergi langsung ke Hutan Pinus dan Tempat Pemandian Air Panas di desa Lahendong. Teknik ini dilakukan untuk mengamati keadaan dan suasana dari Hutan Pinus dan Tempat Pemandian Air Panas.










   __________________
       1)Aktual     : Berdasarkan kenyataan;benar-benar terjadi
      
4
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pengertian Ekowisata.
Ekowisata merupakan upaya untuk memaksimalkan dan sekaligus melestarikan pontensi sumber-sumber alam dan budaya untuk dijadikan sebagai sumber pendapatan yang berkesinambungan.
Di Kota Tomohon sendiri, pengembangan atau pelestarian potensi sumber-sumber dan budaya sudah mulai dijalankan, seperti Hutan Pinus dan Tempat Pemandian Air Panas.
4.2 Keadaan Hutan Pinus.
            Hutan Pinus terletak di desa Lahendong, Tomohon. Hutan Pinus merupakan salah satu kawasan di Kota Tomohon. Hutan Pinus ini milik keluarga Wondal. Dibukanya kawasan ini sebagai tempat wisata sudah bertahun-tahun yang lalu, dan sudah menginjak ke generasi ke-3 dari keluarga Wondal. Hutan Pinus ini merupakan warisan keluarga secara turun temurun.
Di sana terdapat banyak pohon pinus yang besar membuat tempat ini lebih indah. Itu merupakan ciri khas dari kawasan ini. Ketenangan, udara yang segar dan kekhasan bau belerang masih bisa dinikmati di kawasan ini. Namun, karena mulai merosotnya pengunjung maka tingkat kebersihan pun mulai tidak terjaga.
Hutan Pinus ini dibuka setiap hari, mulai dari jam 07.00 sampai 21.00. Namun, keramaian hanya bisa dirasakan ketika hari sabtu dan minggu saja. Biaya untuk masuk Rp 5.000,- per orang. 
Pendapatan yang di dapatkan dari Hutan Pinus ini setiap harinya tidak menentu. Tergantung pada cuaca. Jika musim hujan pengunjung yang datang sangat sedikit, terutama di bulan Desember.

5
Hutan Pinus juga sering digunakan untuk pemotretan pra wedding para pasangan yang akan menikah. Tidak hanya itu, Hutan Pinus juga bisa digunakan untuk shooting video klip. Faktanya, beberapa saat yang lalu grup Makantar mengambil latar tempat video klip mereka di Hutan Pinus. Untuk setiap video klip atau foto pra wedding dikenakan biaya Rp 150.000,-
4.3 Keadaan Tempat Pemandian Air Panas.
            Tempat Pemandian Air Panas juga terletak di Lahendong. Hutan Pinus di kelilingi oleh sumber mata air panas alami bercampur dengan lumpur belerang. Belerang inilah yang menimbulkan “bau” yang unik.
            Berbeda dengan Hutan Pinus, Tempat Pemandian Air Panas ini milik pemerintah kelurahan Lahendong dan keluarga Legi-Wondal hanya menyewa tempat itu sehingga 50% dari penghasilan Tempat Pemandian Air Panas ini, diserahkan kepada pemerintah kelurahan Lahendong.
            Ada manfaat yang di dapatkan dari pemandian air panas ini, yaitu dapat menyembuhkan penyakit kulit, seperti alergi. Hal itu karena air panas yang alami tersebut mengandung belerang yang bermanfaat bagi tubuh.
            Salah satu faktor yang membuat kurangnya pengunjung di tempat ini yaitu air yang ada di tempat pemandian air panas. Ketika musim hujan, airnya akan terasa dingin. Jadi, pengunjung enggan untuk datang ke kawasan itu.

4.4 Keadaan Masyarakat Lahendong.
Pertanian menjadi komoditas andalan dan mata pencaharian sebagian besar masyarakat di Lahendong. Ini dibuktikan dari luasnya lahan perkebunan yang di dalamnya ditanami pohon kelapa, cengkeh, dan memiliki hutan lindung serta tanah ladang dan sawah yang menghasilkan jagung dan padi juga komoditi lainnya.
6
Potensi yang paling menonjol diwilayah ini bergerak disektor pariwisata dengan adanya tempat wisata yang sudah lama dikenal seperti Danau Linow, Hutan Pinus, juga tempat pemandian air panas. Bahkan, oleh perkembangan yang begitu pesat area wisata tersebut dikembangkan dan diolah secara profesional sehingga menjadi lebih baik, menawan, lebih indah dan menarik untuk dikunjungi sehingga semakin banyak pengunjung baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Hutan Pinus, kenyamanannya senantiasa dirasakan ketika mengunjungi tempat ini, karena selain udaranya yang sejuk juga dipenuhi pohon-pohon pinus. Tempat pemandian air panas, bagi yang ingin berendam dan menikmati kehangatan air belerang, tempat inilah yang paling tepat, karena dari hasil 1)riset membuktikan bahwa belerang dapat menyembuhkan segala penyakit kulit.
4.5 Upaya Pengembangan Hutan Pinus dan Tempat Pemandian Air Panas.
            Ekowisata merupakan pelestarian sumber-sumber alam. Hal itu sudah mulai dijalankan di Kota Tomohon terutama Hutan Pinus Pemandian Air Panas. Upaya yang akan dilakukan adalah pembangunan cottage. Hal itu karena permintaan dari para pengunjung. Ada para pengunjung yang ingin bermalam agar bisa lebih lama menikmati kehangatan pemandian air panas yang ada di kawasan itu.
Selain itu, akan dilakukan perbaikan pada jalan-jalan setapak Hutan Pinus, karena ada jalan yang ambruk akibat tumbangnya pohon yang besar akibat akar yang sudah tidak kuat.
            Pengelolah Hutan Pinus dan Tempat Pemandian Air Panas juga memberikan lahan untuk Dinas Kehutanan Kota Tomohon untuk melakukan pembibitan. Hal tersebut guna melestarikan Hutan Pinus tersebut. Karena jika tidak dilakukan pembibitan, pohon-pohon akan mulai punah.


__________________
1)Riset         : suatu proses investigasi yang dilakukan dengan aktif, tekun, dan sistimatik, yang    bertujuan     untuk menemukan, menginterpretasikan, dan merevisi fakta-fakta.
      
7
           
            Karena Hutan Pinus ini milik keluarga, maka dana yang di gunakan dalam pengembangan usaha Hutan Pinus ini berasal dari kelurga Wondal sendiri, dan ditambah dengan pendapatan yang didapat dari pembukaan Hutan Pinus ini.
Tapi, dana untuk pengembangan Tempat Pemandian Air Panas berasal dari pemerintah desa Lahendong, sesuai dana yang akan diberikan oleh pemerintah. Dana itu juga ditambahkan dana dari keluarga Wondal.
4.6 Dampak Upaya Pengembangan Hutan Pinus dan Tempat Pemandian Air Panas.
            Upaya pengembangan Hutan Pinus dan Tempat Pemandian Air Panas tentu membawa dampak bagi kehidupan masyarakat Lahendong. Dari segi materi, dampak yang dirasakan masyarakat Lahendong tidak terlalu besar. Karena, Hutan Pinus milik dari keluarga, maka pendapatan dari Hutan Pinus masuk ke keluarga yang bersangkutan. Dan pendapatan dari pemandian air panas sebagian masuk ke kelurga yang menyewa, sebagian juga masuk ke pemerintah desa Lahendong.
            Dari segi lain, dengan dilakukannya pengembangan Hutan Pinus dan Tempat Pemadian Air Panas akan menambah kawasan wisata yang ada di desa Lahendong.
Artinya, akan menambah keistimewaan desa Lahendong, selain kawasan Danau Linouw dan bau belerang yang membuat stiap orang yang melewatinya, selalu mengingat desa Lahendong. Tidak hanya itu, masyarakat Lahendong juga bisa mandi dengan gratis di Tempat Pemandian Air Panas.




8
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Hutan Pinus dan Tempat Pemandian Air Panas merupakan kawasan pariwisata yang ada di Kota Tomohon, lebih tepatnya di Desa Lahendong. Kawasan ini memiliki banyak manfaat, selain untuk menambah aset Kota Tomohon terutama Desa Lahendong, kawasan Hutan Pinus dikelilingi Tempat Pemandian Air Panas yang mengandung belerang untuk menyembuhkan berbagai penyakit kulit, contohnya: alergi.
Ada upaya pengembangan kawasan ini seperti pembangunan “cottage”, perbaikan jalan setapak, dan pembibitan pepohonan. Upaya ini memberikan dampak bagi masyarakat Lahendong. Dengan pengembangan yang dilakukan akan menarik pengunjung dan menambah sebagian pendapatan Desa Lahendong.

5.2 Saran
·         Pemerintah harus terlibat dalam pengembangan kawasan ini, agar pelaksanaan upaya pengembangan kawasan ini lebih capat, sehingga menarik lebih banyak pengunjung.
·         Adanya Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal di setiap sekolah yang ada di Tomohon, agar mendukung pelestarian dan pengembangan ekowisata Kota Tomohon.





9

DAFTAR PUSTAKA
Tomohon info.2008. Dalam FCN(XII,2008).



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar