“Dampak Pacaran
Sehat Saat Diusia Remaja”
Disusun dalam rangka Lomba Bina Kreatifitas Siswa
se-Kota Tomohon
Oleh:
Geibs
Kojongian
SMA
Kristen 2 Binaan Khusus
Kota
Tomohon
2011
Halaman Pengesahan
Karya
Ilmiah “Dampak Pacaran Sehat Diusia
Remaja” dibuat dalam rangka Lomba Bina Kreatifitas Siswa se-Kota Tomohon.
Disahkan pada
April 2012
Oleh:
Peserta
Geibs Kojongian
Mengetahui
Kepala Sekolah
Dra. Martha E. Lantang
i
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada
Tuhan Yang Maha Esa, karena Ia selalu mencurahkan berkat dan anugerah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan karya ilmiah dengan judul “Dampak Pacaran Diusia
Remaja”.
Karya ilmiah ini disusun dalam rangka
Lomba Bina Kreatifitas Siswa se-Kota Tomohon. Selain itu, untuk mendeskripsikan
bagaimana proses pacaran yang terjadi di kalangan remaja dalam masa pubertas
mereka.
Karya ilmiah ini saya susun berdasarkan
pengamatan saya dan didukung dengan informasi dari berbagai sumber yang aktual,
tajam, dan terpercaya. Dalam proses penyusunan karya ini, tentu banyak
pengalaman yang saya dapatkan, baik suka maupun duka.
Harapan saya untuk karya ilmiah ini
dapat memperluas wawasan kita tentang remaja dan pacaran serta memberikan dasar
pengetahuan bagi kita dalam membuat suatu karya ilmiah.
Akhir kata saya mengucapkan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan karya ilmiah ini.
Tuhan Yesus Memberkati.
Tomohon,
April 2012
Penulis
ii
Abstrak
Masa pubertas pada remaja memnyebabkan
berkembangnya emosi/perasaan seseorang. Dengan adanya perkembanganm ini,
membuat seorang remaja merasa ingin mencoba sesuatu yang berbeda dalam
hidupnya.
Untuk menggali informasi ini, metode
yang dilakukan penelitian deskriptif dari berbagai sumber yang aktual, tajam,
dan terpercaya. Metode eksperimen tidak diterapkan dalam penyelesaian karya
ilmiah ini, karena tidak terlalu efektifnya metode tersebut dalam menggali
informasi ini.
Menurut penelitian, remaja adalah masa
peralihan dari kanak-kanak menjadi dewasa. Dan pacaran adalah proses saling
mengenal antara dua insan untuk mencari kecocokan dari perbedaan-perbedaan
diantara mereka. Sekarang ini, pacaran remaja sudah melebihi batas kewajaran.
Oleh karena itu banyak terjadi hal yang tidak diinginkan. Untuk itu, perlu
diterapkan gaya pacaran yang sehat diusia remaja, agar pacaran dapat membawakan
dampak yang positif.
iii
Daftar
Isi
Halaman
Halaman Pengesahan ………………………………… i
KATA PENGANTAR ………………………………… ii
Abstrak ………………………………… iii
Daftar Isi ………………………………… iv
BAB I PENDAHULUAN :
1.1 Latar Belakang …………………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………… 1
1.3 Ruang Lingkup …………………………………… 1
1.4 Tujuan Penelitian …………………………………… 2
1.5 Hipotesis …………………………………… 2
BAB II LANDASAN
TEORITIS …………………………………… 3
BAB III METODE
PENELITIAN :
3.1 Metode Penelitian …………………………………… 4
3.2 Teknik Penelitian …………………………………… 4
BAB IV PEMBAHASAN :
4.1 Pengertian Remaja …………………………………… 5
4.2 Pengertian Pacaran …………………………………… 5
4.3 Hubungan Remaja
dengan Pacaran …………………………………… 6
4.4 Gaya Pacaran Remaja
Zaman Sekarang …………………………………... 6
4.5 Cara Pacaran Sehat
Diusia Remaja …………………………………… 7
4.6 Dampak Pacaran Sehat
Diusia Remaja …………………………………… 10
BAB
V PENUTUP :
5.1 Kesimpulan …………………………………… 11
5.2 Saran …………………………………… 11
DAFTAR
PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang.
Masa pubertas
yang terjadi pada remaja mendorong adanya perubahan pada remaja termasuk pada
emosi/perasaan. Emosi/perasaan seseorang akan berkembang saat mereka beranjak
remaja. Saat kanak-kanak mereka dengan leluasanya bermain dengan lawan jenis
mereka. Namun, ketika masa remaja, mereka akan merasa malu, karena adanya
perkembangan emosional. Perkembangan emosional itu berujung pada perasaan jatuh
cinta. Perasaan itu yang membuat remaja menjalin proses pacaran.
Proses pacaran
ini memberikan pasti memberikan dampak, baik dampak positif maupun negatif bagi
remaja dalam menjalani kehidupannya. Namun, dampak yang nanti akan dirasakan
bergantung dari sikap para remaja dalam menjalani proses tersebut.
Dengan
dilakukannya penelitian tentang dampak pacaran sehat saat usia remaja,
diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada kita tentang bagaimana remaja
menjalani proses pacaran dalam kehidupannya.
1.2 Rumusan
Masalah.
-
Apa yang dimaksud dengan remaja?
-
Apa yang dimaksud dengan pacaran?
-
Apa hubungan remaja dengan pacaran?
-
Bagaimana pacaran remaja zaman sekarang?
-
Bagaimana pacaran yang sehat di kalangan
remaja?
-
Apa dampak dari pacaran sehat diusia
remaja?
1.3 Ruang
Lingkup.
-
Pengertian remaja.
-
Pengertian pacaran.
-
Hubungan remaja dengan pacaran.
-
Gaya pacaran remaja zaman sekarang.
-
Pacaran yang sehat diusia remaja.
-
Dampak pacaran sehat diusia remaja.
1.4 Tujuan.
Penelitian
ini dilakukan untuk:
-
Mendeskripsikan pengertian remaja
-
Mendeskripsikan pengertian pacaran
-
Mengetahui hubungan remaja dengan
pacaran
-
Mengetahui gaya pacaran remaja zaman
sekarang
-
Mendeskripsikan pacaran yang sehat diusia
remaja
-
Mengetahui dampak pacaran sehat diusia
remaja
-
Untuk mengikuti Lomba Bina Kreatifitas
Siswa se-Kota Tomohon
1.5 Hipotesis.
Adanya dampak yang ditimbulkan oleh
pacaran sehat diusia remaja.
BAB II
LANDASAN TEORITIS
Remaja berasal dari kata latin adolensence
yang berarti tumbuh menjadi dewasa. Istilah
adolensence mempunyai arti yang lebih
luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock,
1992). Pasa masa ini sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena
tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua.
Menurut
Santrock (2003: 26) bahwa adolescene diartikan sebagai masa perkembangan transisi
antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif,
dan sosial-emosional. Usia remaja merupakan usia dimana seorang remaja memiliki
rasa ingin tau dan rasa ingin mencoba sesuatu yang baru dalam hidupnya.
Remaja
memiliki emosi yang masih labil. Oleh karena itu, saya setuju dengan
pendapat-pendapat diatas yang menyatakan bahwa remaja berasal dari kata adolensence yang berarti tumbuh menjadi
dewasa; sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa
yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional.
BAB
III
METODE
PENELITIAN
1.1 Metode
Metode
yang digunakan dalam membuat karya ilmiah ini yaitu metode penelitian
deskriptif. Metode penelitian deskriptif yaitu dengan mencari informasi dari
sumber-sumber yang aktual, tajam, dan terpercaya tanpa melakukan eksperimen
atau percobaan.
3.2 Teknik
Dalam
menyelesaikan karya ilmiah ini, saya tidak menggunakan teknik wawancara,
observasi, dan teknik-teknik lainnya.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1
Pengertian Remaja.
Remaja berasal dari kata latin adolensence
yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup
kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Pasa masa
ini sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk
golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua.
Menurut
Santrock (2003: 26) bahwa adolescene diartikan sebagai masa perkembangan transisi
antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif,
dan sosial-emosional. Batasan usia remaja yang umum
digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia
remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun = masa remaja
awal, 15 – 18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun = masa remaja
akhir. Usia remaja merupakan usia dimana seorang remaja memiliki rasa ingin tau
dan rasa ingin mencoba sesuatu yang baru dalam hidupnya, seperti pacaran.
4.2 Pengertian Pacaran.
Pacaran
berasal dari katan dasar pacar yang berarti pacar
adalah kekasih atau teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan
berdasarkan cinta-kasih. Sehingga pacaran adalah proses perkenalan
antara dua insan manusia yang biasanya berada dalam rangkaian tahap pencarian
kecocokan menuju kehidupan berkeluarga yang dikenal dengan pernikahan.
Pada kenyataannya, penerapan proses tersebut
masih sangat jauh dari tujuan yang sebenarnya. Manusia yang belum cukup umur
dan masih jauh dari kesiapan memenuhi persyaratan menuju pernikahan telah
dengan nyata membiasakan tradisi yang semestinya tidak mereka lakukan.
4.3
Hubungan Remaja dengan Pacaran.
Pada remaja,
seseorang mengalami satu proses pendewasaan yang biasa dikenal dengan masa
pubertas. Bila dilihat dari sudut pandang biologis, pubertas diawali
dengan adanya tanda-tanda kelamin sekunder yang akan membedakan remaja putra
dan remaja putri, yaitu :
-
Tumbuh rambut dibeberapa tempat
-
Pada anak putra tumbuh jakun, sedangkan putri
tumbuh buah dada
-
Suara pada anak putra merendah, sedangkan anak
putri meninggi
-
Pada anak putra bahu, dada bidang, sedangkan
putri adalah pinggul
-
Otot pada anak putra kelihatan besar
-
Mulai berfungsi kelenjar keringat
Selain tanda kelamin sekunder terdapat pula tanda kelamin tersier yaitu
remaja putri cenderung feminin dan remaja putra cenderung jantan. Dari
tanda-tanda inilah yang menyebabkan seorang remaja tertarik dengan lawan
sejenisnya. Pada masa pra pubertas relasi bersifat homoseksual yang kemudian
pada masa pubertas relasi bersifat heteroseksual. Pada masa heteroseksual
seorang remaja ingin mengenal lawan jenisnya melalui pacaran.
4.4 Gaya Pacaran Remaja Zaman Sekarang.
Gaya pacaran anak usia 12-21 tahun
(remaja) sebenarnya berbeda dengan gaya pacaran orang dewasa. Gaya pacaran anak
remaja tidaklah seserius orang dewasa yang orientasi pacarannya untuk mencari
pasangan hidup. Namun, sekarang ini, gaya pacaran remaja zaman sekarang juga sudah terbilang
sangat bebas. Seolah-olah mereka mencontohi gaya pacaran orang dewasa yang
terlalu serius dan yang parah mereka meniru pacaran orang luar yang tak
mengenal etika.
Ada
beberapa pemahaman salah tentang
pacaran anak muda jaman sekarang, yaitu:
-
Tidak punya pacar, berarti kuno.
-
Belum dinamakan pacaran kalau belum pernah berciuman
"mesra".
-
Seorang wanita tidak benar-benar cinta kalau tidak
mau diajak "ML" oleh pria.
Pemahaman ini sudah tidah tabuh
lagi dalam remaja zaman sekarang saat menjalin hubungan special dengan
pasangannya. Oleh karena itu, sekarang ini banyak hal-hal yang tidak diinginkan
terjadi, contohnya kekerasan dikalangan remaja.
Oleh karena itu,
untuk menghindari itu semua, sebelum pacaran kita harus berkomitmen dan
berjanji pada diri sendiri bahwa pacaran itu bukan hanya untuk main-main atau
mengikuti tren, tapi karena memang kita ingin menjadi lebih dewasa dan untuk
mengenal bagaimana lawan jenis kita itu. Selain itu, cara yang paling efektif
yaitu dengan berpacaran sehat.
4.5 Cara Pacaran Sehat Diusia Remaja.
Pacaran sehat adalah pacaran yang
memperhatikan batasan-batasan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan
dalam berpacaran menurut norma umum di masyarakat.
Pada
saat ini, kekerasan pada masa pacaran merupakan masalah yang sering
ditemui dan cukup kompleks. Namun demikian, kita harus tetap berusaha untuk
mengantisipasi munculnya kekerasan dalam masa pacaran ini. Salah satu
cara yang mungkin bisa dilakukan, terutama oleh remaja adalah dengan melakukan
pacaran yang ”sehat”. Pacaran yang memenuhi kriteria ”sehat”, baik sehat
fisik, sehat psikis, sehat sosial, maupun sehat seksual .
v Sehat fisik. Pacaran dikatakan sehat
secara fisik jika dalam aktivitas berpacaran tersebut tidak ditemui
adanya kekerasan secara fisik
Itu berarti bahwa walaupun remaja
putra secara fisik memang lebih kuat dari remaja putri, bukan berarti remaja
putra dapat seenaknya menindas ataupun memanipulasi remaja putri secara fisik.
v Sehat psikis. Pacaran dikatakan sehat secara
psikis, jika sepasang individu yang menjalaninya mampu saling berempati serta
mengungkapkan dan mengendalikan emosinya dengan baik, saling percaya, saling
menghargai, dan saling menghormati. Dengan demikian, hubungan di antara
keduanya menjadi lebih nyaman, saling pengertian, dan juga ada keterbukaan.
v Sehat sosial. Pacaran dikatakan sehat
secara sosial jika aktivitas berpacaran tersebut tidak bersifat
saling mengikat atau mengisolasi pasangan. Artinya, walaupun remaja putra dan
putri terikat dalam komitmen pacaran, namun hubungan sosial masing-masing
mereka dengan individu lain tetap harus dijaga dan sebaiknya remaja putra
atau putri tidak hanya terfokus pada pacar atau pasangannya saja.
v Sehat seksual. Kemudian, pacaran juga harus sehat
secara seksual. Secara biologis, kaum remaja mengalami perkembangan dan
kematangan seks. Tanpa disadari, pacaran juga mempengaruhi kehidupan seksual
seseorang. Kedekatan secara fisik dapat mendorong keinginan untuk melakukan
kontak fisik yang lebih jauh. Jika hal itu diteruskan dan tidak terkontrol,
maka dapat menimbulkan hal-hal yang sangat berisiko. Karena adanya resiko yang
harus ditanggung akibat tindak seksual yang mereka lakukan, maka aktivitas
percaran yang mereka lakukan tidak lagi disebut sebagai pacaran yang ”sehat”.
Banyak tips
pacaran sehat yang dapat diterapkan para remaja masa kini, diantaranya:
-
Kasih
sayang, setia.
-
Lakukan
kegiatan-kegiatan positif bersama seperti belajar.
-
Jangan
melakukan tindakan kekerasan.
-
Sering
bargaul dengan teman-teman.
-
Pilah dan pilihlah teman-teman pergaulanmu dengan
tepat agar tidak terjerumus kedalam permasalahan seks.
-
Di usia muda pastikan bahwa orientasi cinta anda
adalah sebatas sosialisasi dan perkenalan bukan orientasi untuk melakukan
aktifitas seksual yang dini.
-
Jangan berpacaran terlalu dalam, sebelum memastikan
tujuan dan partner hidup yang pasti
nantinya.
-
Berkomunikasilah selalu dengan orang-orang
terdekatmu agar ada pendamping di saat mendapatkan permasalahan, termasuk yang
utama adalah selalu bina komunikasi dengan orang tua.
-
Selalu ingat bahaya dari pergaulan seksual yang
salah dan berupaya untuk selalu mencegahnya.
-
Terapkan pacaran yang selalu dilandasi proses cinta
dimana dimensi fisik, psikis dan sosialmu selalu dalam keadaan baik dan sehat.
-
Jangan
menghabiskan waktu seharian berdua saja apalagi di tempat-tempat sepi.
-
“Say No to
Free Sex”. Dengan hindari buku-buku, majalah, gambar-gambar, video yang isinya
seputar seks. Karena sekali dan sekilas saja kita melihat gambar, video atau
cerita seks tershebut bakal ‘terekam tak pernah mati’ di pikiran dan akan
timbul keinginan untuk mengulangi ataupun mempraktekkannya.
-
Pengendalian
diri untuk tidak berbuat diluar batas ketika sedang kontak fisik dengan
pasangan.
4.6
Dampak Pacaran Sehat Diusia Remaja.
Pacaran sebenarnya merupakan waktu bagi sepasang
individu untuk saling mengenal satu dengan yang lain. Pacaran pastinya memiliki
efek dan bias terhadap kehidupan masing-masing, baik secara positif ataupun
negatif tergantung bagaimana cara menjalaninya.
Pacaran sehat merupakan gaya pacaran yang mengikuti
nilai dan norma yang berkembang dimasyarakat. Ketika kita menjalani proses
pacaran dengan sehat, tentu akan membawa dampak yang positif bagi kehidupan
kita sebagai remaja. dampak yang akan kita rasakan seperti:
-
Perkembangan terhadap emosi remaja.
Emosi remaja yang awalnya labil akan terus ditempa saat dia menjalani proses
pacaran, sehingga lama-kelamaan seiring bertambahnya umur seorang remaja, maka
remaja tersebut akan semakin bersikap dewasa.
-
Mempunyai banyak teman. Ketika seorang
remaja berpacaran, dia akan mengalami proses pergaulan dengan teman-teman
sebaya. Dengan memiliki banyak teman, itu akan membantu seorang remaja dalam
masa perkembangannya menjadi dewasa.
-
Menjadi bertanggung jawab. Dalam
hubungan berpacaran pastilah ada perbedaan yang dapat menimbulkan masalah
diantara kedua remaja yang berpacaran. Maka mereka akan berusaha menyelesaikan
masalah tersebut karena merasa bertanggung jawab atas hubungan yang sedang
mereka bina.
-
Meningkatkan prestasi. Remaja yang
berpacaran akan meresa malu apabila pasangannya mengetahui nilai-nilainya yang
hancur. Maka, hal itu dapat mendorong remaja tersebut untuk belajar agar dapat
meningkatkan prestasinya. Selain itu, remeja yang pasangannya rajin belajar
dapat membantu remaja tersebut untuk bisa rajin belajar.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan.
Remaja
merupakan masa peralihan dari kanak-kanak menjadi dewasa. Di masa remaja,
seseorang mengalami masa puber yang menumbuhkan rasa ingin tahu yang besar. Seseorang
juga ingin mencoba segala sesuatu yang baru seperti pacaran. Pacaran adalah
proses saling mengenal antara dua insan. (wanita dan pria).
Sekarang
ini banyak berkembang gaya pacaran remaja yang berlebihan. Sering terjadi
hal-hal yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, perlu dikembangkan gaya pacaran
sehat diusia remaja, sehingga dampak negatif dari berpacaran dapat
diminimalisasi dan memperbesar dampak positif dari berpacaran.
5.2 Saran.
Saran
untuk semua remaja yang berpacaran yaitu:
-
Berpacaran
dengan cara yang sehat.
-
Buanglah
pemahaman-pemahan yang salah dalam berpacaran.
-
Jadikanlah
pacaran sebagai sarana menuju kedewasaan, bukan untuk mengikuti tren,dll.
DAFTAR
PUSTAKA
cetrook.wordpress.com/2009/07/09/apa-itu-remaja/
memeichan.blogspot.com/2010/02/apa-itu-remaja.html
urehtm.blogspot.com/2008/08/apakah-remaja-itu.html
lifestyle.kompasiana.com/urban/2010/12/29/apa-itu-pacaran/
forum.detik.com
id.wikipedia.org/wiki/Pacaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar